Beranda

Selasa, 17 Mei 2011

Anis Matta: PKS Siap Lepas Landas Pemilu 2014

Banjarmasin (ANTARA) - Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS), Anis Matta menyatakan, partainya siap lepas landas merebut tiga besar nasional pada Pemilihan Umum 2014.

Ia menyatakan itu, usai memberi pengarahan dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) PKS Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin atau sebelum kembali ke Jakarta, Minggu sore.

Anis yang juga Wakil Ketua DPR-RI itu tampaknya optimistis PKS bisa mencapai tiga besar dalam perpolitikan di Indonesia, terutama penempatkan kader-kader partai politik (Parpol) tersebut di perlemen tingkat pusat.

Pasalnya, secara struktural parpol yang berlambangkan tanda gambar dua bulan sabit mengapit satu tangkai/bulir padi itu, sudah tak masalah lagi, lanjutnya didampingi Habib Aboe Bakar Al Habsyie, anggota DPR-RI dari PKS asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel.

Guna mencapai target tiga besar nasional atau meraih suara pemilih sebanyak mungkin, kini PKS mengembangan tiga program utama, yaitu pelayanan, pemberdayaan dan pendidikan.

Mengenai pelayanan PKS, dia menyatakan, masyarakat umum atau publik sudah banyak mengetahui, dan untuk pemberdayaan menargetkan sasaran sebanyak satu juta usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Sedangkan program pendidikan, antara lain berupaya mewujudkan ketahanan nasional generasi muda, lanjutnya yang juga didampingi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Kalsel, Ibnu Sina.

Pada Tahun 2011 merupakan awal pengembangan PKS untuk mencapai target tiga besar tersebut dalam strata politik nasional Indonesia pasca Pemilu 2014.

Mengenai adanya gugatan terhadap PKS, dia menyatakan, hal itu tak akan mempengaruhi terhadap upaya pencapaian target tiga besar nasional, bahkan bisa lebih memperkuat.

"Karena dalam PKS tak ada individu yang lebih kuat dari pada sistem, tapi sebaliknya sistem bisa membuat individu tersebut menjadi terpuruk," demikian Anis Matta.

Sementara itu, Ketua DPW PKS Kalsel, Ibnu Sina juga menyatakan, pihaknya bertekad meningkatkan peringkat dari hasil Pemilu 2014, dari posisi ketiga menjadi dua atau satu dalam perolehan kedudukan di DPRD tingkat provinsi tersebut.

"Kami tak ingin sekedar tiga besar seperti sekarang. Tapi kami mau berada di urutan dua atau satu," tandas anggota DPRD Kalsel dua periode dari PKS tersebut.

"Untuk pencapaian target tersebut, PKS Kalsel kini sudah memiliki 210.000 kader dan tinggal pemantapan serta pengembangan," demikian Ibnu Sina.

Perkembangan PKS dari Pemilu ke Pemilu dalam perolehan kursi di DPRD Kalsel, pada Tahun 1999 cuma berhasil menempatkan satu kader (ketika itu masih nama Partai Keadilan/PK), kemudian 2004 meningkat menjadi enam dan 2009 jadi tujuh orang.

Perolehan kursi di DPRD Kalsel pada Pemilu 2009 dari 55 keanggotaan, terbanyak Partai Golkar sepuluh, Partai Demokrat semobilan, serta Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan PKS masing-masing tujung orang.

Sumber:


Minggu, 08 Mei 2011

Sakit Akibat Stres Karena Macet Mengancam Penduduk Kota

img

Jakarta, Jika Anda sedang terjebak macet kemudian mengalami peningkatan detak jantung, telapak tangan berkeringat hingga kram perut, bisa dipastikan itu terkena traffic stress syndrom atau TSS (sindrom stres akibat macet). Laki-laki lebih mudah terkena sindrom ini ketimbang wanita.

Hidup di kota besar tak bisa lepas dari masalah kemacetan. Ternyata jalan yang macet bisa mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang, salah satunya adalah traffic stress syndrom atau TSS (sindrom stres akibat macet).

Saat menemukan kemacetan terkadang seseorang mengalami peningkatan detak jantung, telapak tangan mulai berkeringat hingga kram perut. Kondisi ini kemungkinan menandakan gejala dari TSS.

Kemacetan yang terjadi tidak hanya menyebabkan suasana hati seseorang menjadi buruk, tapi juga bisa merusak kesehatan. Dalam studi diketahui seseorang yang mengalami TSS akan mulai muncul gejala stres dalam waktu 3-5 menit, sedangkan orang yang tidak TSS, gejala stres mulai akan muncul jika sudah mengalami kemacetan sekitar 13-14 menit.

"Mengalami TSS akan memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku pengemudi seperti kehilangan konsentrasi, sulit untuk fokus dan mengemudi secara berbahaya atau berisiko," ujar David Moxon, kepala psikologi dari Peterborough Regional College, seperti dikutip dari Roadsafe.org, Senin (9/5/2011).

Moxon mengungkapkan kemacetan lalu lintas seperti fenomena bom waktu bagi penderita TSS. Biasanya ia akan mempercepat kecepatannya saat ada kesempatan dan terkadang mengabaikan peraturan yang ada sehingga berisiko mengalami kecelakaan.

Gejala yang dialami oleh seseorang dengan TSS termasuk:
  1. Peningkatan detak jantung
  2. Sakit kepala
  3. Telapak tangan berkeringat
  4. Mual
  5. Pusing
  6. Kram perut
  7. Mudah tersinggung dan marah
  8. Khawatir
Dalam studi ini juga diketahui bahwa laki-laki lebih mungkin mengalami frustasi saat terjebak kemacetan lalu lintas dibandingkan perempuan.

"Saya kira usia yang rentan mengalami TSS adalah kelompok usia 30-50 tahun. Kemacetan kronis dan tegangan yang dihasilkan serta frustasi bisa merugikan kesehatan fisik dan mental yang akan berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh. Gejala lain juga mungkin ditimbulkan jika ditambah dengan adanya tekanan akibat faktor lainnya," ungkapnya.

Kemacetan yang dialami oleh seseorang secara berkepanjangan bisa berdampak pada masalah kesehatan lainnya, yaitu meningkatkan risiko penyakit jantung, infeksi saluran pernapasan, stres dan depresi serta risiko kanker akibat polusi udara yang terhirup oleh tubuh.

Moxon mengungkapkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan seseorang jika terjebak macet untuk mencegah atau mengatasi TSS yaitu:
  1. Mengambil napas secara dalam dan perlahan
  2. Mendengarkan musik yang menenangkan atau membuat santai
  3. Memikirkan orang yang dicintai
  4. Sebisa mungkin menghindari terpaparnya polusi udara seperti dengan menutup jendela atau menggunakan sistem pengkondisian untuk mencegah masuknya asap knalpot. Untuk pesepeda motor sebaiknya gunakan masker.
  5. Menempatkan aroma terapi di titik tertentu kendaraan sehingga bisa membantu proses relaksasi.
  (ver/ir)
-----------------
Sumber: detik.com
Senin, 09/05/2011 07:36 WIB

Vera Farah Bararah - detikHealth

Sabtu, 07 Mei 2011

Kepulan Asap Rokok Bisa Bikin Orang Kena Diabetes

 
Jakarta, Efek negatif rokok kembali bertambah. Jika selama ini rokok identik dengan penyakit paru-paru dan jantung, penelitian terbaru menemukan kepulan asap rokok juga bikin orang rentan kena diabetes tipe 2.

Kepulan asap rokok ini  bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 (diabetes karena gaya hidup)baik bagi perokok aktif maupun pasif.

Sebuah studi menunjukkan bahwa asap rokok meningkatkan risiko diabetes tipe 2, dan risiko ini akan lebih tinggi terjadi pada perokok pasif. Hasil penelitian ini telah dilaporkan dalam paper Diabetes Care.

"Potensi risiko diabetes dari paparan asap rokok ini sebelumnya tidak diketahui. Untuk itu masyarakat sebaiknya membatasi paparan asap rokok dari lingkungan sekitarnya," ujar Dr David Nathan, kepala Diabetes Center di Massachusetts General Hospital, seperti dikutip dari Reuters, Senin (14/3/2011).

Untuk studi terbaru ini, Dr John P Forman dan kolega dari Brigham and Women's Hospital di Boston melihat respons dari 100.000 perempuan. Partisipan ini diberi pertanyaan seputar berapa lama waktu mereka menjadi perokok aktif ataupun perokok pasif.

Forman dan tim menemukan bahwa perempuan yang merokok lebih dari dua bungkus sehari memiliki kemungkinan paling tinggi terkena diabetes, dan risiko terkena diabetes ini akan lebih tinggi terjadi pada perempuan yang terpapar asap rokok (perokok pasif).

"Meski partisipannya adalah perempuan tapi tidak ada alasan bahwa hasil penelitian ini tidak berlaku untuk kaum laki-laki, karena faktor risiko penyakit diabetes sama untuk kedua jenis kelamin," ujar Forman.

Sementara itu Nathan menuturkan belum diketahui dengan pasti apa hubungan antara diabetes dan merokok, tapi ada kemungkinan peradangan meainkan peran dalam kedua kondisi ini. Hasil studi ini menunjukkan adanya hubungan satu sama lain.

Diabetes tipe 2 adalah suatu kondisi yang mana tubuh tidak dapat memproses gula dengan baik dan biasanya terjadi pada orang dewasa. Kondisi ini bisa dikontrol dengan melakukan diet dan olahraga, tapi jika tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.(ver/ir)
-----------
Sumber: detik.com
Senin, 14/03/2011 11:07 WIB 
Vera Farah Bararah - detikHealth

PKS Bantah Ada Hubungan dengan NII

Liputan6.com, Bandung: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membantah apabila punya link atau ada hubungannya dengan Negara Islam Indonesia (NII). "Sejak awal kita tak pernah bersentuhan dengan NII. Soal keterlibatan Ketua Majelis Syuro PKS dengan NII karena anaknya Danu saya kira tidak ada hubungannya, sebab beliau sejak SMP sudah disekolahkan di luar negeri," kata salah seorang pendiri PKS, Soeripto di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/5).

Menurut Soeripto, selama ini PKS tak pernah bersentuhan langsung dengan NII. Kalaupun ada kelompok atau individu yang mengatakan Ketua Majelis Syuro PKS adalah anaknya dari Danu Mohammad Hasan (salah satu tokoh NII), menurutnya hal itu tidak ada hubungannya. Ketika disinggung jika ada penyusup yang sengaja memprovokasi PKS, Soeripto menyatakan, hal itu bisa saja terjadi.
Namun, dia mengatakan, pihaknya akan mengantisipasi dengan security awarness atau sistem untuk mencegah adanya radikalisme. Dikatakannya, saat ini sebagai organisasi yang melakukan gerakan-geralan, NII sudah punah. Ia mengatakan, kepunahan NII sudah ada sejak zaman reformasi walau pun saat ini masih ada antek-antek NII. "Ya, jumlahnya tidak lebih dari 50 orang," katanya.

Lebih lanjut, ia menyatakan, radikalisme di berbagai negara muslim kemiskinan dan pengangguran, serta kesenjangan sosial sangat tajam, hal ini mudah menimbulkan rasa sentimen. "Hal ini dijadikan salah satu senjata bagi pihak tertentu untuk membangun radikalisme. Namun, soal radikalime ini bisa juga dihembuskan oleh oknum-oknum intelijen untuk melakukan intimidasi dan teror," katanya.(ANT/JUM)
-------
Sumber: Yahoo!News

Citibank Diberi Sanksi Berat Oleh Bank Indonesia

JAKARTA-Bank Indonesia menyatakan Citibank bersalah terkait kasus Melinda Dee dan Irzen Okta. "Citibank dilarang menerbitkan kartu kredit kepada nasabah baru selama dua tahun," kata Kepala Biro Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Benny Siswanto, 6 Mei 2011.

Citibank terlibat dalam dua kasus yakni kasus penggelapan uang oleh Melinda Dee dan tewasnya satu nasabah, Irzen Okta, akibat penagihan utang oleh debt collector.

Bank Indonesia memastikan pelanggaran dalam ketentuan layanan prioritas Citigold dan kartu kredit. Hasil pemeriksaan menemukan pelanggaran ketentuan intern bank serta kelemahan pada penerapan manajemen risiko. Selain itu, ditemukan pula pelanggaran dan kelemahan dalam sistem penyelenggaraan kartu kredit.

Citibank dilarang menggunakan jasa penagihan kartu kredit oleh debt collector selama dua tahun. Tak hanya itu, jika Bank Indonesia menemukan pelanggaran yang lebih berat, sanksi itu bisa ditinjau kembali. Citibank juga dilarang menerima nasabah baru layanan prioritas atau Citigold selama satu tahun.

BI meminta Citibank memecat pegawai di bawah pejabat eksekutif yang terlibat langsung kasus layanan prioritas Citigold Melinda Dee dan penagihan kartu kredit yang menewaskan Irzen Okta. Adapun pejabat eksekutif yang berkaitan harus dinonaktifkan sampai selesainya tes uji kelayakan Bank Indonesia. Mereka tak boleh meninggalkan Indonesia sebelum pemeriksaan selesai.

"Bank Indonesia meminta kantor pusat Citibank New York melakukan evaluasi menyeluruh terhadap fungsi pengendalian intern Citibank Jakarta," kata Benny. Bank ini juga tidak boleh membuka kantor baru selama 1 tahun terhitung sejak tanggal 6 Mei 2011. Langkah-langkah perbaikan harus segera dilakukan sesuai hasil pemeriksaan dan hasilnya segera disampaikan kepada bank sentral.
------------
 Yahoo NewsYahoo News – Jum, 6 Mei 2011

Gambar Larangan Merokok Malah Memicu Orang Ingin Merokok


Jakarta, Beberapa tempat atau ruangan kadang ditempelkan tanda larangan merokok berupa gambar rokok dicoret. Tapi studi menunjukkan bahwa tanda larangan tersebut justru memicu orang untuk ingin merokok.

Studi psikologis menemukan bahwa tanda larangan merokok akan membuat seseorang lebih sulit untuk melawan rasa ingin merokok. Tanda ini memiliki efek yang ironis pada perokok karena bisa meningkatkan keinginanannya atau membuatnya berpikir untuk merokok.

"Anda akan mendapatkan efek yang ironis. Sama seperti halnya ketika saya katakan 'Tidak memikirkan gajah merah muda' maka seseorang akan memikirkan gajah berwarna merah muda," ujar peneliti Brian Earp dari Oxford University, seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (7/5/2011).

Kondisi ini tentu saja membuat seseorang lebih sulit untuk menahan dirinya agar tidak merokok, sehingga tanda seperti ini justru memicu orang untuk merokok dan bukan menghindarinya.

Earp menuturkan banyak pesan-pesan kesehatan untuk masyarakat dibingkai dalam cara yang negatif, seperti dilarang mengonsumsi obat tertentu, jangan minum sambil mengemudi atau larangan merokok dengan menunjukkan gambar dari barang tersebut.

Dalam studi psikologi ini digunakan teknik yang menilai kecenderungan naluriah untuk menginginkan atau menghindari rangsangan tertentu dengan menunjukkan sejumlah gambar. Dari studi ini diketahui bahwa keinginan merokok akan lebih tinggi terjadi jika gambar larangan yang ada berhubungan dengan merokok seperti asbak dan rokok.

"Kami berpikir larangan ini memiliki dampak yang signifikan dalam implikasinya di kehidupan nyata," ungkap Earp yang mempresentasikan hasil studi ini pada pertemuan tahunan British Psychological Society di Glasgow.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui pesan seperti apa yang sebaiknya diberikan pada larangan merokok atau pesan kesehatan lainnya, sehingga pesan kesehatan yang dimaksud bisa tercapai dan bukan memberikan dampak negatif.(ver/ir)

----------------------
Sumber: detik.com
Sabtu, 07/05/2011 10:18 WIB 
Vera Farah Bararah - detikHealth

Jumat, 06 Mei 2011

Buah Kesombongan


Alquran banyak memaparkan kisah pemimpin dan bangsa-bangsa besar serta kuat yang kemudian dihancurleburkan. Seperti kisah Firaun, Qarun, kaum 'Ad, Tsamud, serta umat Nabi Nuh. Mereka semua adalah manusia yang menyombongkan diri kepada Allah dan rasul-rasul-Nya.

Manusia, apa pun status dan jabatannya, tidak memiliki ruang sedikit pun untuk menjadi sombong. Karena secara hakiki, manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dari bahan yang hina (sperma). Ia diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT semata, menjauhi segala larangan-Nya dan menjalankan segala perintah-Nya.

Kemampuan dan kelebihan yang ada pada setiap manusia atau suatu bangsa, tidak lebih dari anugerah Allah yang diamanahkan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Bukan untuk dibangga-banggakan, kemudian menganggap rendah yang lain serta dengan sesuka hati berbuat kerusakan di muka bumi. Sebagaimana Firaun telah berbuat brutal terhadap rakyatnya.

"Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu (Musa) dari (Firaun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan …. (QS [2]: 49).

Atas perbuatan Firaun yang biadab itulah, Allah kemudian mengutus Musa sebagai pemberi peringatan. Tetapi karena kesombongannya, Allah mengutuk Firaun dan menenggelamkannya bersama seluruh tentaranya. Firaun menolak seruan Nabi Musa karena gengsi sebagai raja, sementara Musa hanya rakyat biasa.

Allah sangat murka kepada manusia yang memiliki sifat sombong. Siapa pun dia, raja ataupun rakyat biasa. Kesombongan yang dilakukannya, akan memperberat timbangan dosa-dosanya. "Kami telah membinasakan mereka karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berdosa." 
(QS [44]: 37).

Dalam hubungan antarsesama manusia, kesombongan juga sering terjadi bahkan setiap hari. Kesombongan seperti ini jika terus dipertahankan akan melahirkan sikap angkuh. Keduanya adalah sifat yang sangat berbahaya dan membinasakan.

Luqman al-Hakim memberi nasihat kepada anak-anaknya. "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri."
(QS [31]: 18).

Ancaman bagi mereka yang sombong tidaklah main-main. Allah SWT akan memasukkan mereka ke dalam Neraka Jahannam selama-lamanya. "Masuklah kamu ke pintu-pintu Neraka Jahanam, sedangkan kamu kekal di dalamnya. Maka, itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong." 
(QS [40]: 76).

Manusia tidak boleh memelihara kesombongan dalam dirinya. Dalam sebuah hadis Qudsi Allah berfirman, "Kebesaran (kesombongan atau kecongkakan) adalah pakaian-Ku dan keagungan adalah sarung-Ku. Barang siapa merampas salah satu (dari keduanya), Aku lempar dia ke neraka (jahanam).
(HR Abu Dawud).  
Wallahu a'lam.

Sumber:  www.republika.co.id

Wednesday, 04 May 2011 10:02 WIB
Oleh Dr Abdul Mannan

Ihsan dan Itqan-lah dalam Mengemban Tugas

Ihsan dan Itqan-lah dalam Mengemban Tugas
Ilustrasi

Ihsan dan itqan adalah dua istilah yang terdapat dalam Alquran dan sunah yang berkaitan dengan amal perbuatan seorang Muslim yang harus dilakukannya dalam hidup dan kehidupannya di dunia ini. Ihsan berarti optimalisasi dalam kebaikan. Artinya, kebaikan apa pun yang dilakukan seorang Muslim harus selalu optimal dalam persiapan dan pelaksanaannya, agar hasilnya didapat secara optimal pula.

Allah SWT berfirman dalam QS al-Mulk [67]: 2:
"(Dia) Yang menjadikan mati dan hidup supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya (optimal). Dan, Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun."
Jika seorang Muslim sedang melakukan ibadah maka dipersiapkan dan dilakukan dengan baik, baik ilmu pengetahuan yang berkaitan dengannya maupun teknis pelaksanaannya. Ketika melaksanakan ibadah haji, misalnya, ilmunya dipersiapkan, tata cara pelaksanaannya disempurnakan, juga menjaga kesehatan jasmani rohani, sehingga betul-betul predikat haji mabrur dapat diraih, termasuk menjaga dan mempertahankannya ketika ia sudah kembali ke kampung halamannya.

Seorang Muslim yang sedang mendapatkan amanah jabatan publik di wilayah eksekutif, legislatif, ataupun yudikatif, ia penuhi amanah tersebut dengan semaksimal mungkin agar betul-betul mampu mempersembahkan yang terbaik bagi kepentingan masyarakat dan bangsa di wilayah pekerjaannya tersebut. Amanah dan profesionalitas merupakan ciri utama dari pejabat Muslim tersebut. Karena disadarinya, semuanya akan dipertanggungjawabkan kepada konstituennya di dunia ini dan terutama kepada Allah SWT kelak kemudian hari, dan selalu berusaha menjauhi sifat khianat.

Allah SWT berfirman dalam QS al-Anfal [8]: 27:  
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad), dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu sedang kamu mengetahui."

Sedangkan, itqan berarti kesungguhan dan kemantapan dalam melaksanakan suatu tugas, sehingga dikerjakannya secara maksimal, tidak asal-asalan, sampai dengan pekerjaan tersebut tuntas dan selesai dengan baik. Rasulullah SAW bersabda,  
"Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melaksanakan suatu pekerjaan, maka pekerjaaan tersebut dilakukannya dengan itqan." (HR Thabrani).

Karena itu, ihsan dan itqan harus selalu menjadi ruh dan spirit bagi setiap Muslim dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya, baik yang berhubungan dengan Allah SWT maupun dengan sesama manusia, sehingga pekerjaannya itu akan selalu bernilai ibadah dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Wallahu a'lam.
-------
Sumber : www.republika.co.id

Friday, 06 May 2011 11:35 WIB
Oleh Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MSc
Foto : abufahmiabdullah.wordpress.com
   

 

Selasa, 03 Mei 2011

Triwisaksana: UMP Harus Setara dengan Angka Kebutuhan Hidup Layak

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana mengucapkan selamat hari buruh internasional yang jatuh pada 1 Mei 2011. “Semoga tuntutan yang diajukan buruh didengar dan dijalankan oleh pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono yang tengah berkuasa saat ini”,ujarnya di sela aksi Hari Buruh Internasional di depan kantor Radio Republik Indonesia (RRI) siang ini (15).

Bersamaan dengan ituTriwisaksana  juga menyatakan dukungannya terhadap penetapan RUU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial  (BPJS) serta diberlakukannya UU Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) khususnya jaminan kesehatan bagi para buruh dan pekerja. Dalam aksi hari ini, Triwisaksana juga turut siaran langsung di RRI bersama anggota Pansus RUU BPJS DPR RI.  Dia menyampaikan dukungan penuh atas aksi buruh yang menuntut perbaikan kesejahteraan dan perlindungan yang tegas dari negara lewat Undang-undang. “Agenda besar hari buruh saat ini adalah pengesahan RUU BPJS. Komitmen pemerintah terhadap kepentingan buruh memang harus ditunjukkan dengan segera mengesahkan RUU ini”, ujar Triwisaksana.

Lebih jauh lagi, Triwisaksana juga akan turut memperjuangkan Upah Minimum Provinsi (UMP) setara dengan angka kebutuhan hidup layak (KHL).  “Saat ini DKI Jakarta baru memenuhi 92% dari angka KHL”, papar Triwisaksana.  Karenanya dia menilai perlu adanya aturan tentang struktur dan skala upah serta mendorong pekerja bermasa kerja 1 tahun mmiliki upah di atas KHL dengan tetap memperhatikan pendidikan, masa kerja, pengalaman dankemampuan (skill/produktifitas). "Kita brharap Pemerintah tidak lagi menghitung UMP dengan angka kebutuhan hidup minimum atau UMP, karena sepantasya kehidupan yang layak bagi buruh dan pekerja yang diperjuangkan," pungkasnya.
----------------------------
Sumber: pks-jakarta.or.id
Minggu, 01 May 2011 19:32

Selamat Nurdin : Pengusaha dan Pemerintah Wajib Perhatikan Kesejahteraan Buruh


downloadJakarta (29/4) : Kaum buruh atau pekerja meridian komponen terpenting dalam dunia usaha. Tanpa adanya kaum buruh, maka roda usaha tidak akan bergerak. Oleh karenanya, kepedulian terhadap kesejahteraan kaum buruh harus terus dikedepankan.
Demikian di sampaikan Ketua DPW PKS DKI Jakarta Selamat Nurdin di Jakarta (29/4),  dalam menyambut hari buruh yang diperingati setiap tanggal 1 Mei.

Lebih lanjut pria yang akrab dengan sebutan Didin ini, mengatakan bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan buruh, sudah selayaknya pemerintah pusat memperhatikan tuntutan yang gencar disuarakan oleh buruh yakni penyelesaian RUU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), yang diharapkan bisa membantu memberikan perlindungan sosial bagi tenaga kerja formal maupun informal seperti buruh industri kecil dan rumah tangga.
Solusi untuk menjaga keharmonisan hubungan antara buruh dan pengusaha menurut Didin adalah peningkatan law enforcement dari UU no 13 tahun 2003.

 "Untuk masalah ini kita berharap pihak Disnaker DKI Jakarta  melakukan pengawasan secara ketat dan benar pada penegakan hukum sesuai peraturan perundangan yang sudah berlaku," tegasnya.
Selain pengusaha dan pemerintah, peran partai politik menurut Didin juga sangat besar pengaruhnya dalam meningkatkan kesejahteraan buruh. Oleh karena itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus berusaha memperjuangkan hak-hak buruh melalui advokasi kebijakan, advokasi permasalahan perburuhan daan mengupayakan Zakat Infaq dan Sadaqoh (ZIS) untuk buruh
-------------
Sumber: PKS-Jakarta.or.id
Sabtu, 30 April 2011 06:42
Last modified on Sabtu, 30 April 2011 20:56

Bahaya! Mandi Air Panas Bisa Bikin Gagal Jantung

INILAH.COM, Tokyo - Berendam di air panas saat cuaca dingin memang nyaman. Berdasar studi terbaru, kebiasaan ini bisa berujung fatal. Gagal jantung mengintai pemilik kebiasaan ini.
Studi tim peneliti yang dipimpim Chika Nishiyama dari Kyoto Prefectural University of Medicine School of Nursing ini mengungkapkan, kasus gagal jantung saat mandi meningkat 10 kali lipat di musim dingin dibandingkan musim panas.

Fakta ini penting bagi masyarakat Jepang, mengingat sebagian besar penduduknya senang mandi air panas selama berjam-jam guna menenangkan diri setelah sibuk beraktifitas.
Di Jepang, banyak orang berlama-lama mandi air panas karena rumah tradisional Jepang tak tertutup dengan baik layaknya rumah di Barat. "Selain itu, alat pemanas yang ada jarang digunakan," papar Nishiyama. Seperti dikutip Straits Times.

Nishiyama dan tim menggunakan data 11.000 kasus gagal jantung 2005-2007 di prefektur Osaka barat sebagai dasar studi. Berdasarkan data itu, 22% kasus terjadi dalam keadaan tidur dan 9% saat sedang mandi. Sekitar 3% mengalami gagal jantung saat beraktivitas kerja dan 0,5% saat sedang berolahraga.
Diketahui, sebanyak 54 kasus gagal jantung pada 10 juta orang terjadi saat sedang berendam. Kemudian, 10 kasus dari 10 juta orang terjadi saat berolahraga. [mor]

Sumber: 

Indra, SH.: KPJ Menuntut Diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional





Jakarta (1/5), Mayday 2011. Peringatan hari buruh sedunia yang biasa disebut Mayday selalu diperingati oleh kalangan buruh diseluruh dunia setiap tahun. Buruh, pekerja, karyawan atau apapun namanya adalah mewakili rakyat diseluruh Negara di dunia. Komunitas Pekerja Jakarta (KPJ) merupakan salah satu wadah rakyat yang mewakili para pekerja yang berada di Jakarta dan sekitarnya.

Aksi KPJ kali ini menuntut diberlakukkannya Undang-undang No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Dimana diantara isi dari undang-undang tersebut adalah rakyat berhak mendapatan pengobatan gratis seumur hidup, dan Buruh berhak mendapatkan jaminan dana pensiun bukan hanya PNS, Tentara ataupun Polisi.


Hal tersebut disampaikan Koordinator Aksi KPJ, Indra,SH. Dikatanya bahwa UU No.40 Tahun 2004 sudah hampir 8 tahun tidak direalisasikan dan belum juga dilaksanakan oleh pemerintah pusat. Untuk itu hari ini sebagai momentum menekan pemerintah SBY agar melaksakana amanat undang-undang ini, dengan berfokus pada kesejahteraan rakyat pada umumnya dan memanusiakan kaum buruh.

KPJ dalam aksinya juga bergabung dengan Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS). Diantara perwakilan buruh yang tergabung dalam KAJS adalah KPJ, Assosiasi Pekerja Indonesia (Aspek Indonesia), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Metal (SP-LEM), Komite Aksi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Organisasi Serikat Pekerja Indonesia (OPSI), Serikat Pekerja Carrefour Indonesia (SPCI), dan berbagai perwakilan Serikat Pekerja dan Buruh. (isa)

Senin, 02 Mei 2011

Luthfi Hasan Ishaq: PKS Punya Sistem Cegah NII



JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq enggan berkomentar terkait pengakuan sejumlah mantan menteri Negara Islam Indonesia (NII) mengenai pendekatan mereka terhadap sejumlah partai politik, termasuk ke dua partai besar, Partai Golkar dan Demokrat. Bagaimana dengan PKS?

"Kita kembali pada apa yang dinyatakan saja, yaitu Golkar dan Demokrat. Saya tak bisa katakan PKS bersih atau tidak. Tetapi kami punya sistem untuk mereduksi hal-hal yang tidak konstruktif dan dorongan melakukan pelanggaran atau tindakan destruktif," ungkap Luthfi kemarin di Hotel Sahid Jaya. Ia tidak merinci sistem yang dimaksud.
Sebelumnya, saat bertemu dengan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, mantan Menteri Peningkatan Produksi Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah 9 (NII KW 9) Imam Supriyanto mengatakan NII sudah melakukan pendekatan ke sejumlah partai politik, seperti Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Republikan.
Menurut Luthfi, meski telah masuk ke berbagai elemen, termasuk partai politik, cita-cita mewujudkan NII bisa dihambat. Hanya saja, lanjutnya, itu bergantung pada kerja sama semua elemen masyarakat. Semua elemen harus berkonsolidasi untuk menjaga kesatuan negara. Pemerintah sebagai komandannya tak boleh pula melakukan pembiaran. "Kalau semua elemen bersatu padu menjaga negara ini, tentu bisa. PKS termasuk salah satu elemennya," tegas Luthfi.
Luthfi juga menuntut pemerintah, melalui Kementerian Agama, segera menjelaskan mengenai posisi NII KW 9 yang disebut berbuah dari Pesantren Al-Zaitun pimpinan Panji Gumilang. Pasalnya, sebagai pesantren yang sudah terdaftar menjadi binaan pemerintah, Al-Zaitun memperoleh santunan dana dari pemerintah. Jika institusi yang sudah dibina pemerintah melakukan kekerasan, tentu pemerintah sebagai pembinanya harus bertanggung jawab.
"Kalau yang melakukan kekerasan itu yang sudah dibina, itu tanggung jawab yang membina, kan. Pemerintah di sini bisa kecolongan atau tidak. Pemerintah, kan, sudah memahami petanya, tokoh dan cara kerjanya. Yang belum dipahami adalah menghentikan seluruh langkah destruktif mereka," ujarnya.

Sumber:
Kompas.com

Caroline Damanik | Heru Margianto | Selasa, 3 Mei 2011 | 08:46 WIB


Minggu, 01 Mei 2011

Kota Tua Menjadi Saksi Timedia Jakarta Makin Solid


Jakarta (30/4), Setelah berjibaku dengan peristiwa besar yaitu acara Milad ke-13 PKS, Timedia PKS DKI Jakarta kembali merapatkan barisan agar tetap solid. Hari Sabtu (30/4) merupakan hari bersejarah bagi para awak media Jakarta, karena kali ini mereka mengadakan acara Gathering Timedia di Kota Tua dikawasan Kota, Jakarta Barat yang lokasinya tidak jauh dari Stasiun Jakarta Kota.

Acara yang dimulai sekitar pukul 14.00 wib diawali dengan santap siang di salah satu café terbesar dikawasan itu. Dihadiri sekitar enam belas peserta, masing-masing dari perwakilan DPD PKS se-Jakarta dan tentunya dari Timedia DPW PKS Jakarta. Selain tempatnya cukup luas dan berlantai dua, letak café  ini strategis karena berhadapan langsung dengan Museum Fatahilah dan tempat ini juga banyak dikunjungi turis-turis asing.

Usai bersantap siang dengan variasi menu makan yang membangkitkan selera makan, para awak media PKS Jakarta mulai merapatkan barisan. Dipandu oleh Ningsih dan Iksan acara bincang-bincang santaipun dimulai. Seperti dua pertemuan sebelumnya, pertemuan itu dimulai dengan ta’aruf (perkenalan-red) kembali…Loh kok begitu ??  karena pada pertemuan sebelumnya sesi perkenalan sepertinya kurang lengkap.  

Perkenalan kali ini selain menyebutkan identitas pribadi, mereka juga harus menyebutkan Kafa’ah (kemampuan khusus –red) di bidang media, baik fotografi, videografi, tulis menulis ataupun bidang lain seperti disain grafis.Dari semua yang disampaikan, secara umum mereka menginginkan timedia Jakarta semakin solid, karena dengan begitu semua rencana dan program yang akan digulirkan bisa terlaksana dengan baik. 

Semoga pada pertemuan kali ini dapat menghasilkan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi dakwah ini, terutama bagi kerja-kerja ikhlas dari seluruh awak  timedia Jakarta menjadi ladang dakwah sebagai amal ibadah dan Kota Tua sebagai saksi semakin solidnya mereka. (ISA/Timedia Jakarta)

Kota Tua, 30 April 2011