 May Day, begitulah banyak orang menyebutnya, sebagian yang lain juga menyebutnya dengan Hari Buruh Sedunia. May Day ini diperingati setiap tanggal 1 Mei. May Day lahir dari rentetan perjuangan kaum pekerja dalam meraih kendali ekonomi-politis dan hak-hak industrial. Perkembangan paham kapitalisme industri pada abad ke-19 menandakan perubahan drastis ekonomi -politik, terutama di negara-negara kapitalis Eropa Barat dan Amerika Serikat. Pengetatan disiplin dan pengintesifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkaran paberik, melahirkan perlawanan dari kalangan kelas pekerja (wikipidia,2011) Salah satu bentuk perlawanan yang dilakukan oleh para pekerja ini adalah dengan melakukan pemogokan. Pemogokan yang pertama kali dilakukan adalah di Amerika Serikat sekitar tahun 1806 oleh pekerja Cordwainers. Yang pada akhirnya menyeret para organizernya ke meja pengadilan. Namun yang paling menarik dengan terseretnya para organizernya ke meja pengadilan adalah terangkatnya sebuah kenyataan bahwa ternyata para pekerja pada era tersebut bekerja sekitar 19 sampai 20 jam dalam sehari. Sejak saat itu pereduksian jumlah jam kerja para buruh menjadi agenda utama para buruh. Di Indonesia May Day pertama kali di peringati pada tahun 1920. Ibarruri Aidit (putri sulung D.N. Aidit) sewaktu kecil bersama ibunya pernah menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional di Uni Sovyet, sesudah dewasa menghadiri pula peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 1970 di Lapangan Tian An Men RRC pada peringatan tersebut menurut dia hadir juga Mao Zedong, Pangeran Sihanouk dengan istrinya Ratu Monique, Perdana Menteri Kamboja Pennut, Lin Biao (orang kedua Partai Komunis Tiongkok) dan pemimpin Partai Komunis Birma Thaksin B Tan Tein (wikipidia, 2011) Namun sejak masa orde baru, May Day atau tanggal 1 Mei tidak lagi menjadi hari peringatan hari buruh karena Pemerintah pada saat itu menghubungkan kegiatan tersebut dengan kegiatan komunis, sebuah paham yang ditabukan di Indonesia. Tapi, setelah Orde Baru. Tanggal 1 Mei ini kembali diperingati sebagai hari buruh. Terhitung dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2006 para demonstran dapat memperingati hari buruh ini dengan damai tanpa melahirkan kerusakan. |
| Rilis : 10 April 2011/ Hidayat |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar