Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja berunjukrasa dalam memperingati hari buruh sedunia di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (1/5/2010). Mereka menuntut kepada pemerintah agar mencabut pasal out sourcing dan tanggal 1 Mei menjadi hari libur nas
JAKARTA - Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, hari buruh (Mau Day) sedunia yang diperingati tiap tanggal 1 Mei akan diisi dengan demonstrasi besar-besaran oleh para buruh di Tanah Air. Berbagai serikat buruh akan membentuk aliansi guna menyerukan tuntutan mereka kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku kepala pemerintahan dan juga DPR.
Isu yang bakal mewarnai tuntutan buruh tahun ini fokus kepada pelaksanaan Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan pengesahan Rancangan Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Tuntutan lama seperti penghapusan sistem kerja outsourcing juga masih akan disampaikan para buruh.
Pembahasan mengenai Undang-Undang BPJS antara pemerintah dan DPR hingga kini masih mengalami kebuntuan bahkan hingga dua kali masa sidang sejak Oktober 2010. Mereka tak mencapai mufakat apakah Badan itu bersifat penetapan atau pengaturan. Pemerintah ingin BPJS bersifat penetapan sedangkan parlemen ingin pengaturan.
Oleh karena itu, Majelis Pertimbangan Organisasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia Muchtar Pakhpahan berharap para buruh bisa kompak pada May Day kali ini.
“Akan terlihat apakah bisa buruh seperti tahun 2005. Seberapa paham dan peduli kah buruh karena May Day ini penting bagi hidup mereka,” katanya dalam konferensi pers di kantor Konfederasi, Jalan Cipinang Muara Nomor 33, Jakarta, Kamis (28/4/2011).
Muchtar mengatakan, pihaknya akan menuntut pemerintah menjalankan Undang-Undang SJSN 100 persen dan segera mengesahkan Undang-Undang BPJS. Kedua undang-undang itu dinilainya penting guna menjamin kesejahteraan buruh baik yang pensiun maupun yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja.
Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Konfederasi Buruh mengatakan, tahun ini diharapkan May Day diikuti 100 ribu buruh dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Mereka akan bergerak menuju Istana Merdeka setelah terlebih dahulu merayakan May Day di daerah masing-masing.
“Kita akan aksi dan orasi dengan damai,” demikian Togar.
(abe)
----------
Sumber: Okezone
Catur Nugroho Saputra - Okezone
Kamis, 28 April 2011 16:11 wib
Isu yang bakal mewarnai tuntutan buruh tahun ini fokus kepada pelaksanaan Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan pengesahan Rancangan Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Tuntutan lama seperti penghapusan sistem kerja outsourcing juga masih akan disampaikan para buruh.
Pembahasan mengenai Undang-Undang BPJS antara pemerintah dan DPR hingga kini masih mengalami kebuntuan bahkan hingga dua kali masa sidang sejak Oktober 2010. Mereka tak mencapai mufakat apakah Badan itu bersifat penetapan atau pengaturan. Pemerintah ingin BPJS bersifat penetapan sedangkan parlemen ingin pengaturan.
Oleh karena itu, Majelis Pertimbangan Organisasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia Muchtar Pakhpahan berharap para buruh bisa kompak pada May Day kali ini.
“Akan terlihat apakah bisa buruh seperti tahun 2005. Seberapa paham dan peduli kah buruh karena May Day ini penting bagi hidup mereka,” katanya dalam konferensi pers di kantor Konfederasi, Jalan Cipinang Muara Nomor 33, Jakarta, Kamis (28/4/2011).
Muchtar mengatakan, pihaknya akan menuntut pemerintah menjalankan Undang-Undang SJSN 100 persen dan segera mengesahkan Undang-Undang BPJS. Kedua undang-undang itu dinilainya penting guna menjamin kesejahteraan buruh baik yang pensiun maupun yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja.
Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Konfederasi Buruh mengatakan, tahun ini diharapkan May Day diikuti 100 ribu buruh dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Mereka akan bergerak menuju Istana Merdeka setelah terlebih dahulu merayakan May Day di daerah masing-masing.
“Kita akan aksi dan orasi dengan damai,” demikian Togar.
(abe)
----------
Sumber: Okezone
Catur Nugroho Saputra - Okezone
Kamis, 28 April 2011 16:11 wib